Skip to main content

Perbandingan Benchmark pada VPS Aruba dengan VPS Digitalocean

Pada kesempatan kali ini, saya akan melakukan benchmark pada VPS dan melakukan perbandingan. Disini saya menggunakan dua VPS dari dua provider yang berbeda, yaitu Aruba Cloud dan Digital Ocean.VPS yang saya gunakan merupakan opsi termurah yang ditawarkan dari masing-masing kedua provider diatas, yaitu €1/bulan dari Aruba Cloud dan $5/bulan dari Digital Ocean.

Sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya kita harus berkenalan dengan istilah-istilah seperti VPS dan Benchmark.

Apa itu VPS ?
VPS (Virtual Private Server) secara sederhananya ialah semacam server virtual yang dapat kita gunakan layaknya sebuah komputer server fisik, di mana di dalamnya kita bisa menambahkan Operating System (OS) sendiri, menjalankan sebuah software, atau menyimpan data. Umumnya VPS difungsikan atau digunakan untuk Web Hosting, File Hosting, Layanan VPN, dan lain sebagainya.

Apa itu Benchmark ?
Benchmark adalah teknik pengetesan dengan menggunakan suatu nilai standar. Suatu program atau pekerjaan yang melakukan perbandingan kemampuan dari berbagai kerja dari beberapa peralatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pada produk yang baru. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan produk-produk perangkat lunak maupun perangkat keras dengan percobaan yang sama. (Wikipedia, 2018).

Benchmark pada VPS ialah sebuah proses pengetesan atau pengujian kemampuan VPS dengan menggunakan perangkat lunak yang telah dirancang khusus untuk kegiatan pengujian. Melalui perangkat lunak tersebut, VPS akan dihadapkan pada serangkain tes secara otomatis untuk melihat kinerja VPS tersebut secara keseluruhan. Hasil dari Benchmark sendiri berupa nilai yang berbentuk angka.

Software yang digunakan untuk benchmarking VPS yang akan saya gunakan kali ini ialah Bench.sh. Baiklah mari kita mulai benchmarking-nya.

1. VPS Aruba Cloud
Kelebihan dan kekurangan Aruba Cloud berdasarkan pengalaman pribadi :
  • Kelebihan
    • Harga sangat-sangat murah dari provider-provider VPS lainnya berdasarkan spesifikasi yang ditawarkan.
    • Spesifikasi VPS yang mumpuni.
    • Customer Support yang cukup kooperatif.
  • Kekurangan
    • Jika baru pertama kali, akan sangat membingungkan cara registrasi akunnya.
    • User Guide yang agak membingungkan.
    • Wajib deposit minimal €1.
    • VPS yang paling murah ditawarkan hanya berlokasi di Italia.
    • Instalasi VPS sangat memakan waktu.
    • Performa VPS cukup sering down.
Berikut spesifikasi VPS Aruba Cloud yang dipakai :

Sekarang kita coba lihat performanya menggunakan bench.sh :


2. VPS Digital Ocean

Kelebihan dan kekurangan Digital Ocean berdasarkan pengalaman pribadi :
  • Kelebihan
    • Harga standard dan kompetitif. Harga paling rendah yang ditawarkan yaitu $5/bulan.
    • Memiliki spesifikasi VPS yang sangat mumpuni.
    • Customer Support yang ramah dan kooperatif.
    • Tampilan panel dashboard yang sangat bagus.
    • Performa VPS yang relatif stabil dan jarang down.
  • Kekurangan
    • Pendaftaran atau registrasi akun yang ketat sehingga cukup rumit.
    • Wajib deposit minimal $5.

Berikut spesifikasi VPS Digital Ocean yang dipakai :
Sekarang kita coba lihat performanya menggunakan bench.sh :


3. Kesimpulan
Berdasarkan hasil benchmark diatas, dapat dilihat perbandingan antara keduanya yang sangat signifikan. Dari segi harga Aruba Cloud sudah jelas menang. Dengan harga €1/bulan, VPS Aruba memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan VPS Digital Ocean yang notabene lebih mahal. Namun dari segi performa yang telah diuji, VPS Digital Ocean memiliki performa yang paling tinggi. Seperti yang kalian dapat lihat dari hasil Bench.sh, “I/O Speed” pada VPS Digital Ocean memiliki rata-rata kecepatan 1065.2 MB/s yang notabene lebih tinggi dibandingkan VPS Aruba yang hanya mencapai rata-rata kecepatan 672.7 MB/s. Untuk hasil uji tes “Download Speed” berdasarkan Bench.sh, VPS Digital Ocean juga lebih unggul daripada VPS Aruba Cloud. 

Jadi kesimpulan akhirnya, meskipun spesifikasi kedua VPS diatas hampir sama namun pada dasarnya harga tidak pernah bohong. Performa VPS dari Digital Ocean lebih tinggi dari VPS Aruba meskipun keduanya sama-sama merupakan opsi termurah yang telah ditawarkan. Dengan harga yang super murah dari provider lain dan spesifikasi yang cukup besar disertai performa VPS yang tidak terlalu mengecewakan, VPS Aruba Cloud masih cukup dapat diandalkan. Namun untuk keperluan-keperluan yang lebih besar, saya merekomendasikan VPS dari Digital Ocean yang telah teruji performanya dan lebih stabil daripada VPS Aruba Cloud. Saya sendiripun sekarang menggunakan VPS dari Digital Ocean untuk keperluan pribadi dikarenakan hasil benchmark yang cukup mengagumkan.

Sekian post-an pada kali ini. Sebagai catatan tambahan, ini semua merupakan pendapat pribadi berdasarkan hasil benchmark dan perbandingan kedua VPS diatas yang dilakukan oleh saya sendiri. Bila ada yang tidak sependapat, saya rasa wajar-wajar saja. 

Terima Kasih telah berkunjung ke blog pribadi saya. Sampai Jumpa.










Comments

Popular posts from this blog

Gibran Rakabuming: Anak Presiden yang Berwirausaha.

Gibran Rakabuming Raka  (lahir di Solo, 1 Oktober 1987; umur 31 tahun) adalah putra sulung dari Joko Widodo. Sejak kecil Gibran menetap di Solo, tetapi saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dirinya pindah ke Singapura untuk melanjutkan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2002 di Orchid Park Secondary School, Singapura. Selanjutnya pada tahun 2007 Gibran lulus dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan melanjutkan studinya ke University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010.  Setelah lulus dari University of Technology Sydney, Australia pada tahun 2010, Gibran Rakabuming Raka atau yang akrab disapa Gibran kembali ke Solo dan memulai usaha kuliner. Gibran memulai usaha kulinernya dengan merintis  catering  Chilli Pari. Dia menilai kesempatan pasar untuk catering -nya itu ada sehingga memiliki peluang untuk usaha catering . Dalam memulai...

Business Model Canvas

Apa itu Business Model Canvas (BMC) ? Salah satu perangkat analisis yang bisa membantu kita menemukan model bisnis yang tepat adalah model bisnis kanvas. Bisnis model menjelaskan mengenai dasar pemikiran bagaimana sebuah bisnis diciptakan, diberikan, dan ditangkap nilainya (Osetwalder & Pigneur, 2010, hal 14). Model bisnis yang satu ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business  Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah fremework sederhana untuk mempresentasikan elemen-eleman penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Osterwalder & Pigneur membuat sebuah pendekatan model kanvas yaitu “Nine Building Blocks” yang memudahkan bagi para pebisnis untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Nine Building Blocks terdiri dari : Value Proporatitions, Customer Segments, Customer Relationship, Channels, Key Resources, Key Activity, Key Partnership, Cost Structure, dan Revenue Stream. ...